Rumah Sekianku

Kemarin, tanggal 13 Oktober 2013 lalu aku mengunjungi rumah simbah di Srandakan, Bantul. Yah, ini adalah keadaannya. Rumah tempatkupulang kala libur beberapa hari luang, aku akan ke sana. Mengunjungi simbah yang berusia hampir 100 tahun, tapi masih suka masak sayur, menggoreng pisang atau telur, mencuci, dan menyapu meski tubuhnya sudah begitu ringkih. Yah, ringkih sekali, hanya terlihat seperti tulang terbungkus kulit. Namun, keadaan beliau yang seperti itu, tak membuatnya untuk hanya berdiam diri saja setiap harinya. Beliau selalu mengingatkan banyak hal, dan suaranya itu sangat keras. Hal itu juga dikarenakan telinganya yang sudah tidak berfungsi dengan baik, atau mulai kurang pendengarannya. Jadi, kalau berbicara dengannya, aku harus teriak, dan menggunakan bahasa jawa. :) ini bagian depan rumah simbah