Kemarin,
tanggal 13 Oktober 2013 lalu aku mengunjungi rumah simbah di Srandakan,
Bantul. Yah, ini adalah keadaannya. Rumah tempatkupulang kala libur
beberapa hari luang, aku akan ke sana. Mengunjungi simbah yang berusia
hampir 100 tahun, tapi masih suka masak sayur, menggoreng pisang atau
telur, mencuci, dan menyapu meski tubuhnya sudah begitu ringkih. Yah,
ringkih sekali, hanya terlihat seperti tulang terbungkus kulit. Namun,
keadaan beliau yang seperti itu, tak membuatnya untuk hanya berdiam diri
saja setiap harinya. Beliau selalu mengingatkan banyak hal, dan
suaranya itu sangat keras. Hal itu juga dikarenakan telinganya yang
sudah tidak berfungsi dengan baik, atau mulai kurang pendengarannya.
Jadi, kalau berbicara dengannya, aku harus teriak, dan menggunakan
bahasa jawa. :)
|
|
| | |
|
| | |
ini bagian depan rumah simbah
|
 |
ini bagian kanannya |
 |
ini bagian kirinya |
Selain itu, aku juga mengunjungi Bude Supiyah, mbak Tusi dan Tri di sana. Yah, mereka satu rumah. Semoga Allah tetap menjaga hubungan baikku dengan keluargaku. aamin
^_^
Inilah rumah kesekianku, tempatku berlindung,,
 |
bagian kiri depan |
 |
kalo berdiri di depan pintu rumah, ini yang terlihat di hadapannya |
 |
ini ketika di depan pintu menghadap ke kanan |
 |
ini euporbia yang selalu bertambah tinggi |
Komentar
Posting Komentar