Filsafat Matematika dan Pendidikan Matematika: Jawaban dari soal-soal Filsafat Pendidikan Matematika
1.
Jelaskan apa yang dimaksud Ontologi
Matematika, dan berilah contohnya.
Jawab :
Ontologi adalah teori mengenai apa yang
ada, dan membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan
tertentu. Eksistensi dari entitas-entitas matematika juga menjadi bahan
pemikiran filsafat. Adapun metode-metode yang digunakan antara lain adalah: abstraksi fisik yang dimana berpusat
pada suatu obyek, Abstraksi
bentuk adalah sekumpulan obyek yang sejenis, Abstraksi metafisik adalah sifat
obyek yang general.
Jadi, matematika ditinjau dari aspek
ontologi, dimana aspek ontologi telah berpandangan untuk mengkaji bagaimana
mencari inti yang yang cermat dari setiap kenyataan yang ditemukan, membahas
apa yang kita ingin ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, menyelidiki sifat
dasar dari apa yang nyata secara fundamental.
Lorens
Bagus memperkenalkan tiga tingkatan abstraksi dalam ontologi, yaitu : abstraksi
fisik, abstraksi bentuk, dan abstraksi
metaphisik. Abstraksi fisik menampilkan keseluruhan sifat khas sesuatu objek; sedangkan abstraksi
bentuk mendeskripsikan sifat umum yang
menjadi ciri semua sesuatu yang sejenis. Abstraksi metaphisik mengetengahkan
prinsip umum yang menjadi dasar dari semua
realitas. Abstraksi yang dijangkau oleh ontologi adalah abstraksi metaphisik.
Contoh dari ontology matematika adalah bagaimana mebnerapkan kajian pernyataan bilangan bagi
ilmu pengetahuan. Pembahasan-pembahasan ini menggunakan
prinsip ontology matematika dimana hal ini lebih mengkaji tentang objek abstrak
dalam matematika.
2. Jelaskan apa
yang dimaksud Epistemologi Matematika, dan berilah contohnya.
Jawab :
Epistemologi
merupakan salah satu bagian dari filsafat dimana pemikiran reflektif terhadap
segi dari pengetahuan seperti kemungkinan, asal-mula, sifat alami, batas-batas,
asumsi dan landasan, validitas dan reliabilitas sampai kebenaran pengetahuan.
Adapun metode yang sering dipakai para filusuf adalah metode Empiris yang
berarti fakta yang kita amati (john locke), rasionalisme adalah fakta yang
diolah, fenomenalisme sesuatu yang berkaitan dengan fenomena-fenomena (kant),
dan intuisionisme.
Jadi, matematika
jika ditinjau dari aspek epistemologi, matematika mengembangkan bahasa numerik
yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Dengan
konsep-konsep yang kongkrit, kontektual, dan terukur matematika dapat
memberikan jawaban secara akurat. Perkembangan struktur mental seseorang
bergantung pada pengetahuan yang diperoleh siswa melalui proses asimilasi dan
akomodasi. Penalaran matematika adalah penalaran induktif dan deduktif .
Berpikir induktif diartikan sebagai berpikir dari hal-hal khusus menuju umum,
berpikir deduktif diartikan sbagai berpikir dari hal khusus menuju umum.
Contoh
epistemologi dalam matematika yaitu ilmu matematika itu berupa suatu pembuktian
nilai pi itu 3,14, rumus luas lingkaran atau rumus phytagoras
yang sangat familiar. Tentunya hasil penemuan ini dipengaruhi oleh
pengalaman mencoba sehingga menjadi suatu kebenaran.
3.
Jelaskan apa yang dimaksud Aksiologi Matematika, dan berilah
contohnya.
Jawab :
Aksiologi yaitu
nilai-nilai, ukuran-ukuran mana yang akan dipergunakan dalam seseorang
mengembangkan ilmu. Aksiologi : Filsafat nilai, menguak baik buruk, benar-salah
dalam perspektif nilai.
Aksiologi
matematika sendiri terdiri dari etika yang membahas aspek kebenaran,
tanggungjawab dan peran matematika dalam kehidupan, dan estetika yang membahas
mengenai keindahan matematika dan implikasinya pada kehidupan yang bisa
mempengaruhi aspek-aspek lain terutama seni dan budaya dalam kehidupan. Jadi,
jika ditinjau dari aspek aksiologi, matematika seperti ilmu-ilmu yang lain,
yang sangat banyak memberikan kontribusi perubahan bagi kehidupan umat manusia
di jagat raya nan fana ini. Segala sesuatu ilmu di dunia ini tidak bisa lepas
dari pengaruh matematika.
Dimulai dengan
pertanyaan dasar untuk apa penggunaan pengetahuan ilmiah? Apakah manusia makin cerdas dan makin
pandai dalam mencapai kebenaran ilmiah,maka makin baik pula perbuatanya.Dengan
kemajuan ilmu dan teknologi maka pemenuhan kebutuhan dapat diperoleh secara
cepat, tepat dan mudah. tetapi ada juga yang menimbulkan bencana bagi manusia
seperti perang,senjata nuklir dan lain-lain.
Manusia adalah
makhluk yang berpikir artinya manusia selalu berpikir/memikirkan masalah secara
rasional(pemikiran logis).Sikap seorang ilmuwan didasarkan pada etika dan agama
berarti tanggungjawab terhadap Tuhan,masyarakat dan diri sendiri. Berkaitan
dengan hal tersebut matematika dipandang sebagai ilmu abstrak yang tidak bebas nilai
dan moral,sehingga hasil pemikiran seorang matematikawan bisa bermanfaat bagi
umum.Tidak dapat menerima sesuatu dengan asal-asalan tetapi harus dipikir
secara mendalam dan teliti.
Contoh
dari aksiologi matematika adalah keindahan dari matematika yang bersifat
subjektif dari masing-masing pribadi. Keindahan matematika ini tidak bebas
nilai dan dipengaruhi oleh nilai yang ada dari pribadi pelaku matematika.
4.
Jelaskan
apa yang dimaksud Ontologi Pendidikan Matematika, dan berilah contohnya.
Jawab :
Pendidikan matematika di sekolah juga harus mempertimbangkan
tahapan perkembangan peserta didik. Sehubungan dengan ini perlu difahami
ontologi matematika sekolah, di antaranya karakteristik matematika sekolah.
Menurut Sumardyono(2004:43) ada 4 (empat) karakteristik matematika sekolah yang
sekaligus membedakannya dengan matematika sebagai “ilmu
pengetahuan”, yaitu (1) penyajian, (2) pola fikir, (3) keterbatasan semesta,
dan (4) tingkat keabstrakan. Penyajian matematika sekolah tidak harus diawali
dengan teorema dan definisi tetapi harus disesuaikan dengan tingkat intelektual
siswa. Hal ini diperlukan agar pembelajaran matematika bermakna dan bermanfaat
bagi siswa. Untuk ini pembelajaran matematika dimulai hal-hal yang bersifat
kongkrit kemudian secara bertahap menuju ke arah yang lebih formal dan abstrak.
Berikutnya pola fikir dikembangkan mulai dari pola fikir induktif untuk anak
Sekolah Dasar kemudian secara bertahap mengarah kepada penekanan pola
fikir deduktif pada siswa Sekolah Lanjutan dan Menengah. Perluasan semesta
pembicaraan matematika juga dilakukan secara bertahap, semakin meningkat
intelektualitas siswa maka semakin luas semesta pembicaraannya. Demikian
juga tingkat keabstrakan matematika, dimulai dengan memperkenalkan benda-benda
kongkrit pada siswa SD kemudian bertahap kepada situasi formal dan
abstrak kepada siswa SMP dan SMA. Dengan demikian, pendidikan matematika
dimulai dengan memahami ontologi matematika sekolah, satu di antaranya adalah
memahami karakteristik matematika sekolah yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan intelektual peserta didik
Ontologi adalah teori mengenai apa yang ada, dan membahas
tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu. Eksistensi
dari entitas-entitas matematika juga menjadi bahan pemikiran filsafat. Adapun
metode-metode yang digunakan antara lain adalah:abstraksi fisik yang dimana
berpusat pada suatu obyek, Abstrksi bentuk adalah sekumpulan obyek yang
sejenis, Abstraksi metafisik adalah sifat obyek yang general. Jadi, matematika
ditinjau dari aspek ontologi, dimana aspek ontologi telah berpandangan untuk
mengkaji bagaimana mencari inti yang yang cermat dari setiap kenyataan yang
ditemukan, membahas apa yang kita ingin ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu,
menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental.
Contoh
ontologi pendidikan matematika yaitu bagimana geometri diajarkan pada siswa
agar logis dipikiran mereka. Semua objek geometri berada di pikiran manusia dan
perlu logika yang baik untuk memahaminya. Apabila masih pemula dapat diberi
pancingan dengan alat peraga yang konkret.
5. Jelaskan apa yang dimaksud Epistemologi Pendidikan
Matematika, dan berilah contohnya.
Jawab :
Epistemologi adalah berkaitan dengan
bagaimana cara menjawab pertanyaan mengenai matematika, cara memperoleh dan
menangkap permasalahan dalam matematika.
Jadi, pendidikan matematika jika ditinjau dari aspek
epistemologi, matematika mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita
untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Dengan konsep-konsep yang
kongkrit, kontektual, dan terukur matematika dapat memberikan jawaban secara
akurat. Perkembangan struktur mental seseorang bergantung pada pengetahuan yang
diperoleh siswa melalui proses asimilasi dan akomodasi.
Contoh
Epistemologi pendidikan matematika yaitu ketika proses dalam PBM
matematika di sekolah, Peran guru adalah sebagai fasilitator dan orang tua.
Guru memiliki kewajiban bagaimana mengajarkan ilmu matematika sehingga mudah
dipahami siswa. Cara memperoleh konsep atau pengetahuan sangat bervariasi.
Seperti metode konvensional, Pendekatan saintifik, Pembelajaran Kooperatif atau
pembelajaran penemuan.
6. Jelaskan apa yang dimaksud Aksiologi Pendidikan
Matematika, dan berilah contohnya.
Jawab :
Aksiologi yaitu
nilai-nilai, ukuran-ukuran mana yang akan dipergunakan dalam seseorang
mengembangkan ilmu. Aksiologi : Filsafat nilai, menguak baik buruk, benar-salah
dalam perspektif nilai Aksiologi matematika sendiri terdiri dari etika yang
membahas aspek kebenaran, tanggungjawab dan peran matematika dalam kehidupan,
dan estetika yang membahas mengenai keindahan matematika dan implikasinya pada
kehidupan yang bisa mempengaruhi aspek-aspek lain terutama seni dan budaya
dalam kehidupan. Jadi, jika ditinjau dari aspek aksiologi, matematika seperti
ilmu-ilmu yang lain, yang sangat banyak memberikan kontribusi perubahan bagi
kehidupan umat manusia di jagat raya nan fana ini. Segala sesuatu ilmu di dunia
ini tidak bisa lepas dari pengaruh matematika. Dimulai dengan pertanyaan dasar
untuk apa penggunaan pengetahuan ilmiah? Apakah manusia makin cerdas dan makin
pandai dalam mencapai kebenaran ilmiah,maka makin baik pula perbuatanya?
Contoh Aksiologi matematika yaitu ketika setiap orang
mampu menajukan pendapat, persepsi dan pemikiran matematikanya sesuai dunia
masing-masing. Dilihat fenomena itu adalah suatu keberagaman yang mengundang
nilai keindahan yang harmoni.
7. Jelaskan apa yang dimaksud Hermenitika Matematika, dan
berilah contohnya.
Jawab :
Ada tiga komponen pokok hermeneutika. Kesatu, adanya tanda, pesan
berita yang kerap berbentuk teks. Kedua, harus ada sekelompok penerima yang
bertanya-tanya atau merasa “asing” terhadap pesan itu. ketiga, adanya perantara
atau kurir antara kedua belah pihak. Terdapat dua aliran besar dalam
hermeneutika, yaitu hermeneutika romantik oleh Schleiermacher dan hermeneutika
fenomenologi Heidegger.
Hermeneutika romantik
Schleiermacher tidak terlepas dari konsepsi Schleiermacher mengenai bahasa dan
praktik penafsiran. Memahami berarti mengarahkan perhatian pada suatu objek ,
yakni bahasa. Bahasa dapat dipahami sebagai dimensi supraindividual dan dimensi
individual. Tugas utama seorang hermeneutik adalah membawa kembali kehandak
makna yang menjadi jiwa suatu teks. Hermeneutik fenomenologi Heidegger
merupakan sesuatu yang kontradiki. Fenomenologi adalah seni membiarkan fenomena
berbicara sendiri, maka hermeneutika adalah seni melihat fenomen sebagai teks
yang mengundang pertanyaan untuk kemudian diinterpretasikan. Hermeneutika
fenomenologi hendak melepaskan diri dari kerangka epistimologi dimana subjek
tidak lagi berhadapan dengan objek yang terhampar dihadapannya. Ia mengandaikan
subjek selalu dan sudah berada di dunia yang selalu dan sudah bermakna—sebuah dunia
yang bukan representasi.
Contoh
hermeneutika dalam matematika dapat kita amati pada proses para pendahulu dalam
menterjemahkan matematika dalam kehidupan. Karena pada dasarnya mateatika
adalah ilmu yang tidak terbatas. Ketidakterbatasan ini memungkinkan matematika
diterjemahkan dalam berbagai sudut padang yang berbeda-beda.
8. Jelaskan apa yang dimaksud Hermenitika Pendidikan
Matematika, dan berilah contohnya.
Jawab :
Dari penjelasan beberapa ahli
tentang aspek yang berkaitan dengan hermeneutika terlihat dengan jelas bahwa
hermeneutika adalah penafsiran terhadap sebuah teks. Hermeneutika berguna untuk
mengangkat makna yang terdapat dalam sebuah teks atau konsep. Jacques Derrida
memberi pengertian hermeneutika sebagai seni interpretasi atau seni membaca.
Pemahaman seseorang tergantung dari bagaimana ia membaca teks (Sumaryono,
1993). H. G. Gadamer seorang ahli
hermeneutik mengatakan bahwa hermenrutik adalah cara untuk bergaul dengan
bahasa. Memahami berarti mengerti bahasa (Sumaryono, 1993).
Contohnya adalah seorang anak yang
belajar bicara untuk pertama kali merasa dihujani dengan suara, warna-warna,
dan kata-kata. Di depan matanya, di dekat telinganya, terdapat sekian banyak
gambaran dan suara yang simpang siur baginya. Namun suatu saat ia memahami
kombinasi suara yang mengandung arti dan mulai berkata-kata untuk pertama
kalinya. Akhirnya kita tahu bahwa anak ini mampu memberi pemaknaan pada
dunianya. Ia telah mengerti.
9. Jelaskan apa yang dimaksud Phenomenologi Matematika, dan
berilah contohnya.
Jawab :
Fenomenologi adalah gerakan filsafat yang
dipelopori oleh Edmund Husserl (1859 – 1838). Salah satu arus pemikiran yang
paling berpengaruh pada abad ke-20. Sebut saja para filsuf seperti Ernst
Cassier (neo-Kantianisme), Mc.Taggart (idealisme), Fregge (logisisme), Dilthey
(hermeneutika) Kierkergaard (filsafat eksistensial), Derida
(poststrukturalisme)—semuanya sedikit banyak mendapat pengaruh dari
fenomenologi. Fenomenologi mencoba menepis semua asumsi yang mengkontaminasi
pengalaman konkret manusia. Ini mengapa fenomenologi disebut sebagai cara
berfilsafat yang radikal. Fenomenologi menekankan upaya menggapai “hal itu
sendiri” lepas dari segala presuposisi. Langkah pertamanya adalah menghindari
semu konstruksi, asumsi yang dipasang sebelum dan sekaligus mengarahkan
pengalaman. Tak peduli apakah konstruksi filsafat, sains, agama, dan
kebudayaan, semuanya harus dihindari sebis mungkin. Semua penjelasan tidak
boleh dipaksakan sebelum pengalaman menjelaskannya sendiri dari dan dalam
pengalaman itu sendiri.
Fenomenologi
menekankan perlunya filsafat melepaskan diri dari ikatan historis apapun—apakah
itu tradisi metafisika, epistimologi, atau sains. Program utama fenomenologi
adalah mengembalikan filsafat ke penghayatan sehari-hari subjek pengetahuan.
Kembali ke kekayaan pengalaman manusia yang konkret, lekat, dan penuh
penghayatan. Selain itu, fenomenologi juga menolak klaim representasionalisme
epistimologi modern. Fenomenologi yang dipromosikan Husserl sebagai ilmu tanpa
presuposisi. Ini bertolak belakang dengan modus filsafat sejak Hegel menafikan
kemungkinannya ilmu pengetahuan tanpa presuposisi. Presuposisi yang menghantui
filsafat selama ini adalah naturalisme dan psikologisme. Pengaruh fenomenologi
sangat luas. Hampir semua disiplin keilmuan mendapatkan inspirasi dari
fenomenologi. Psikologi, sosiologi, antropologi, sampai arsitektur semuanya
memperoleh nafas baru dengan munculnya fenomenologi.
Contoh dari Phenomenologi matematika adalah proses memahami
objek matematika yang real dan proses belajar matematika melalui pengalaman
melakukan. Ilmu matematika yang disusun berdasarkan penelitian-penelitian dan
hal nyata yang dilakukan oleh para ilmuan.
10. Jelaskan apa yang dimaksud Phenomenologi Pendidikan
Matematika, dan berilah contohnya.
Jawab :
Berdasarkan
pengertian Phenomenologi yang telah diuraikan dalam jawaban soal no 9. Kita
dapat merujuknya guna memahami Phenomenologi pendidikan matematika. Pendidikan
matematika yang memiliki objek dan subjek yang konkrit menjadi suatu keuntungan
bagi fenomenologi. Fenomenologi yang berusaha memahami sesuatu berdasarkan
pengalaman nyata akan lebih mudah mencerna pendidikan matematika. Dalam
memahami pendidikan matematika fenomenologi memandang proses pembelajaran
matematika yang terjadi secara nyata dan sadar.
Seperti yang telah diuraikan di jawaban soal nomor 9, Phenomenologi
merupakan suatu kajian mengenai pengetahuan yang berasal dari rasa sadar atau
kesadaran dalam sebuah peristiwa. Hal yang menarik ketika masuk ke lingkup
pendidikan matematika yang nantinya akan menelisik matematika secara konkret
dan sadar.
Proses yang terjasi dalam pendidikan matematika jika
ditelisik dengna phenomenologi ini sejatinya merupakan hasil pencapaian yang
diperoleh dari pengalaman yang konkret.
Contoh Phenomenologi pendidikan
matematika yaitu berkesinambungan dengan skema yang terjadi dalam pembelajaran
di kelas. Hal ini menerapkan fungi aksi reaksi sebagaimana suatu proses
pendidikan metematika akan tercapai jika hal atau proses itu terlaksana dan
teralisasi dengan baik. Menurut Gravemeijer (dalam Atmini, 2010: 4) terdapat
salah satu tahap dimana siswa menerapkan fenomenologi didaktis
yaitu tahap dimana para siswa sedang mempelajari
konsep-konsep, prinsip-prinsip atau materi lain
yang terkait dengan matematika bertolak dari
masalah-masalah kontekstual yang mempunyai berbagai
kemungkinan solusi, atau setidaknya dari
masalah-masalah yang dapat dibayangkan siswa sebagai masalah nyata.
Daftar Pustaka
Abdurrahman, Ginanjar. 2013. http://ginanjarabdurrahman.blogspot.co.id/2013/01/tugas-akhir-makalah-filsafat-pendidikan.html.
Diakses pada Rabu, 13 Januari 2015.
Benny,
Adriantho. 2009. http://wwwmatematics.blogspot.co.id/2009/03/filsafat-matematika.html.
Diakses pada Rabu, 13 Januari 2015.
Jannah, Miftahul. 2015. http://miftakhuljannah96.blogspot.co.id/2015/06/filsafat-matematika-dan-pendidikan.html.
Diakses pada Rabu, 13 Januari 2015.
Kusumawati, Nyimas Inda dan Trilus Septalina. http://blog.unsri.ac.id/download2/42138.pdf.
Diakses pada Rabu, 13 Januari 2015.
Putri, Vegitya Ramadhani. http://vegitya.unsri.ac.id/index.php/posting/6.
Diakses pada Rabu, 13 Januari 2015.
Reba’i, Marion. https://www.academia.edu/5536142/ONTOLOGI_-_Revisi.
Diakses pada Rabu, 13 Januari 2015.
Rifa’i, Anwar. 2016. http://anwar-math.blogspot.co.id/2016/01/filsafat-matematika-dan-pendidikan.html
. Diakses pada Rabu, 13 Januari 2015.
Sasongko, Dimas Angga. 2016. http://nursasongko.blogspot.co.id/2016/01/filsafat-matematika-dan-pendidikan.html
. Diakses pada Rabu, 13 Januari 2015.
Widhiarso, Wahyu. 2010. http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/wp/hermeneutik-untuk-transfer-of-learning/
. Diakses pada Rabu, 13 Januari 2015.
Komentar
Posting Komentar