Bantah?
"... dan bantahlah mereka dengan cara yang baik... "
QS. An nahl : 125
A : "Aku yang benar."
B : "Tidak, kamu salah, aku yang benar."
C : "Hey, bagaimana bisa kalian menyalahkan atau membenarkan ini, tentu ini masih ragu-ragu. Gimana sih?"
A : "Tidak, ini tentu benar, karena blablabla...."
...............
Dan banyak lagi bantahan-bantahan yang akan dilkeluarkan ketika merasa diri ini yang paling benar dan yang lain itu salah.
Aku juga, aku adalah orang yang tak ingin disalahkan atau dibantah dalam beberapa hal. Terlebih lagi jika aku mempunyai alasan yang sangat kuat tentang apa yang kupertahankan. Aku akan terus mengatakan apa-apa saja alasanku mengatakan A, B, atau D. Aku akan terus mempertahankan apa yang sudah kuyakini.
Aku juga, aku adalah orang yang tak ingin ditekan dalam beberapa hal. Terlebih lagi jika aku mempunyai kesibukan yang harus kuselesaikan saat itu juga. Aku akan terus sibuk dengan yang kukerjakan dan mendiamkan orang lain. Aku akan membiarkan diriku sibuk dan fokus dengan apa yang sedang kujalani.
Tapi aku juga, aku adalah banyak tipikal manusia. Aku bisa menjadi seperti banyak tipe. Aku bisa menjadi seperti banyak orang. Aku bisa jadi melankolis, sangat melankolis. Aku bisa jadi sanguinis, sangat sanguinis. Aku bisa sedih dan menangis, aku bisa tersenyum dan tertawa, aku bisa diam dan membentak. Aku bisa cuek dan sinis. Aku manusia biasa.
Tapi aku ingin membuat semuanya mulus, lurus. Aku ingin aku menjadi yang normal, menjadi yang 'selaw', menjadi yang selalu mampu mengendalikan diri. Aku ingin!
"Je!", "Jangan!", "Kamu..!"
dan banyak kata-kata keras lainnya. Aku tak suka 'dikerasi' , tak suka 'dikerasi' di depan orang lain.
Tapi masalahnya, aku terkadang keras. Keras untuk seseorang yang memang aku belum bisa membuat ia terlihat sama seperti yang lain. Terlihat biasa saja seperti yang lainnya. Salahnya, ia datang di tempat yang salah.
`Maafkan aku.` Maafkan aku untuk setiap orang yang sudah kubentak, atau aku sinis di hadapanmu. Aku hanya masih belum bisa menganggapmu sama seperti yang lain. Aku baru memulai menganggapmu tak berbeda (terlebih setelah melihatmu menangis di sepanku dan aku tak mampu bertindak apa-apa seperti biasanya).
`Maafkan aku.` Maafkan aku untuk ssetiap orang yang selalu kusindir ketika ia tak berbuat baik seperti apa yang kupikir baik.Aku selalu mengatakan hal yang berlawanan. Ketika seseorang sakit karena tak sarapan, aku akan bilang, "Makanya, nggak usah makan, biar sakit terus." Kasarkah? Ya, sepertinya begitu.
Bantu aku. Bantu aku memperbaiki diri.
Bantahlah aku ketika ada yang salah.
Bantahlah orang lain ketika ada yang salah.
Bantahlah temanmu ketika ada yang salah.
Kupikir, membantah itu baik, jika caranya benar.
Seperti ayat yang tertulis di awal.
"... dan bantahlah mereka dengan cara yang baik... "
QS. An nahl : 125
Mas, mbak, teman-teman, adik-adik, dibantu yah ^_^
Bantu untuk terus memperbaiki diri, saling membantu :')
QS. An nahl : 125
A : "Aku yang benar."
B : "Tidak, kamu salah, aku yang benar."
C : "Hey, bagaimana bisa kalian menyalahkan atau membenarkan ini, tentu ini masih ragu-ragu. Gimana sih?"
A : "Tidak, ini tentu benar, karena blablabla...."
...............
Dan banyak lagi bantahan-bantahan yang akan dilkeluarkan ketika merasa diri ini yang paling benar dan yang lain itu salah.
Aku juga, aku adalah orang yang tak ingin disalahkan atau dibantah dalam beberapa hal. Terlebih lagi jika aku mempunyai alasan yang sangat kuat tentang apa yang kupertahankan. Aku akan terus mengatakan apa-apa saja alasanku mengatakan A, B, atau D. Aku akan terus mempertahankan apa yang sudah kuyakini.
Aku juga, aku adalah orang yang tak ingin ditekan dalam beberapa hal. Terlebih lagi jika aku mempunyai kesibukan yang harus kuselesaikan saat itu juga. Aku akan terus sibuk dengan yang kukerjakan dan mendiamkan orang lain. Aku akan membiarkan diriku sibuk dan fokus dengan apa yang sedang kujalani.
Tapi aku juga, aku adalah banyak tipikal manusia. Aku bisa menjadi seperti banyak tipe. Aku bisa menjadi seperti banyak orang. Aku bisa jadi melankolis, sangat melankolis. Aku bisa jadi sanguinis, sangat sanguinis. Aku bisa sedih dan menangis, aku bisa tersenyum dan tertawa, aku bisa diam dan membentak. Aku bisa cuek dan sinis. Aku manusia biasa.
Tapi aku ingin membuat semuanya mulus, lurus. Aku ingin aku menjadi yang normal, menjadi yang 'selaw', menjadi yang selalu mampu mengendalikan diri. Aku ingin!
"Je!", "Jangan!", "Kamu..!"
dan banyak kata-kata keras lainnya. Aku tak suka 'dikerasi' , tak suka 'dikerasi' di depan orang lain.
Tapi masalahnya, aku terkadang keras. Keras untuk seseorang yang memang aku belum bisa membuat ia terlihat sama seperti yang lain. Terlihat biasa saja seperti yang lainnya. Salahnya, ia datang di tempat yang salah.
`Maafkan aku.` Maafkan aku untuk setiap orang yang sudah kubentak, atau aku sinis di hadapanmu. Aku hanya masih belum bisa menganggapmu sama seperti yang lain. Aku baru memulai menganggapmu tak berbeda (terlebih setelah melihatmu menangis di sepanku dan aku tak mampu bertindak apa-apa seperti biasanya).
`Maafkan aku.` Maafkan aku untuk ssetiap orang yang selalu kusindir ketika ia tak berbuat baik seperti apa yang kupikir baik.Aku selalu mengatakan hal yang berlawanan. Ketika seseorang sakit karena tak sarapan, aku akan bilang, "Makanya, nggak usah makan, biar sakit terus." Kasarkah? Ya, sepertinya begitu.
Bantu aku. Bantu aku memperbaiki diri.
Bantahlah aku ketika ada yang salah.
Bantahlah orang lain ketika ada yang salah.
Bantahlah temanmu ketika ada yang salah.
Kupikir, membantah itu baik, jika caranya benar.
Seperti ayat yang tertulis di awal.
"... dan bantahlah mereka dengan cara yang baik... "
QS. An nahl : 125
Mas, mbak, teman-teman, adik-adik, dibantu yah ^_^
Bantu untuk terus memperbaiki diri, saling membantu :')
ereka dengan cara yang baik... " QS. An nahl : 125
Komentar
Posting Komentar