Memulai kembali

Genap 1 tahun. Aku kembali pulang ke kampung halaman. Rumah dimana 17 tahun aku dibesarkan. Memasuki tahun ke-delapan di Jogja aku memustuskan kembali ke Bengkulu.

Semangat itu kuat saat aku kembali. Tapi entah kenapa banyak hal yang berbeda dan sulit ku terima. Yah, welcome to the Jungle! Kebiasaan lama harus menyesuaikan dengan yang baru. Ah, ternyata dunia 'nyata' itu cukup berat. Padahal belum apa-apa ku rasa. Setengah tahun belum bekerja tetap. Luar biasa. Mulai bimbang dengan berbagai pilihan. Akhirnya memutuskan 1 hal.

Masuk ke dunia kerja, WOW. Lingkungan yang ku pilih tidak jauh berbeda dengan apa yang ku hadapidua tahun terakhir. Tapi di satu sisi yang lain, ini adalah suatu ruangan yang aku hindari. Tapi takdir membawa ku kepada sesuatu yang paling ku hindari. Bisakah aku?

Setengah tahun dijalankan dengan banyak hal baru. Aku bahagia. Namun, sifat tak menerima hasil usahaku membayangi setiap hari. Aku mendapatkan banyak kesempatan berproses, belajar, dan mengembangkan kemampuan. Namun, hasil dari setiap tapak yang kulewati, yang terlihat, membuatku merasa aku belum maksimal. Ah, mungkinkah ini sebuah ambisi yang tak tergapai? Ataukah hanya diri yang kurang menghargai usaha sendiri?

Aku harus apa?

Kata seorang teman, aku akan gila jika selalu merasa kurang pada setiap hasil yang sudah ku usahakan.

Tapi aku harus bagaimana? Aku merasa tidak maksimal. Aku ingin memberi lebih. Aku ingin lebih bermanfaat. Allahuuu... Bantu ringankan hatiku. Tunjukilah jalan lurusmu. Temanilah perjuanganku. Terangilah setiap jalan yang ku pilih. Semoga ini selalu di jalanMu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Matematika dan Pendidikan Matematika: Jawaban dari soal-soal Filsafat Pendidikan Matematika

Perjalanan Ahad Kemarin

Menikah Atika - Wisnu