Bicara Ukhuwah (Lagi)
Ah.. Ukhuwah itu indah. Tetap indah dari segi manapun kau melihatnya.
Ah.. Ukhuwah itu sejuk. Tetap sejuk dari sisi manapun kau menempatinya.
Ah.. Ukhuwah itu istimewa. Tetap istimewa kapanpun, dimanapun kau mendapatinya.
Lagi lagi aku bicara ukhuwah. Ya, ukhuwah makin terasa untukku. Meski terkadang hanya segelintir orang saja yang kurasai ukhuwahnya denganku, itu tetap ukhuwah yang luar biasa bagiku.
Bicara ukhuwah, kali ini aku bicara tentang ap ayang baru saja ku alami.
Sehari sebelumnya..
Ukhuwah....
Esoknya, 28 Juni
Ah.. Ukhuwah itu sejuk. Tetap sejuk dari sisi manapun kau menempatinya.
Ah.. Ukhuwah itu istimewa. Tetap istimewa kapanpun, dimanapun kau mendapatinya.
Lagi lagi aku bicara ukhuwah. Ya, ukhuwah makin terasa untukku. Meski terkadang hanya segelintir orang saja yang kurasai ukhuwahnya denganku, itu tetap ukhuwah yang luar biasa bagiku.
Bicara ukhuwah, kali ini aku bicara tentang ap ayang baru saja ku alami.
Tanggal 28 Juni 2014 adalah tanggal dimana 19 tahun yang lalu aku dilahirkan. Ya, kata orang-orang pada umumnya, hari ulang tahun (meski bagiku hari itu mengingatkanku usia yang Allah berikan padaku semakin berkurang :' ).
Sehari sebelumnya..
Sore itu sedang berkumpul bersama teman-teman media. Tiba-tiba ada yang menelepon. Ah, Rahmat. Kupikir kenapa dia harus menelepon. Akhirnya aku izin forum dan meninggalkan ruangan untuk mengangkat telepon. Berbincang, ternyata dia ingin memberikan kado atau kejutan atau entah apa itu namanya untuk seorang sahabat di sana. Seorang sahabat satu atapku yang 27 Juni 2014 hari itu adalah hari dimana sudah 20 tahun ia mengecap dunia.
Ah, kupikir baik sekali orang ini. Aku mengiyakan dan memberikan sedikit saran padanya, termasuk mengiyakan tidak akan mengatakan rencana ini pada temanku, Nur Khoy ^_^
Ukhuwah....
Esoknya, 28 Juni
Pukul 9 pagi kami menuju kelurahan setempat untuk mengurusi mutasi hak pilih karena 9 Juni akan ada pilpres. Menunggu lama di kelurahan, ternyata kelurahan tutup. Kemudian, aku, Nur Khoy, dan Maulan menunggu Rahmat yang tadinya izin pergi untuk menjemput Izzudin. Lama sekali. Ku pikir, Rahmat sedang menyiapkan sesuatu untuk Nur Khoy. Tapi dia terlalu lama. Aku sudah ditelepon berulang kali oleh ibuku yang sedang menjengukku di Jogja (jauh-jauh dar Bengkulu) untuk segera menemaninya berbelanja. Ah, aku ingin segera pergi. Menemani Ibu berbelanja adalah sesuatu yang sudah lama tak kulakukan. 1 tahun mungkin. Ah, aku benar-benar ingn pergi dan menghilangkan rasa sakit di hati karena seharusnya sudah sejak kemarin aku menemui kedua orang tuaku dan adik-adikku yang datang. Ah, lama....
Lama, aku sudah sangat bosan bin bete menunggu Rahmat yang tak jua datang. Lama. Lama. Akhirnya Rahmat datang bersama Izzudin. Ah, mereka bergerombol bertiga. Lalu Rahmat berjalan ke arahku dan Nur Khoy. Terlihat ia membawa 2 buah tas kain. Lalu bilang, itu adalah kado untuk ulang tahun kami dan maaf jika jelek dan semua kerendahan ia katakan. A... aku malu.. Ternyata Rahmat juga membuatkan kado untukku. Padahal kemarin ia meleponku untuk membuat kejutan karena Nur Khoy ulang tahun.
A.. Ada satu hal memalukan. Aku dan Nur Khoy lagi kerjain sama Rahmat dengan mengatakan akan membuat kejutan untuk salah satunya. Lalu ini juga ide Sri dan Widad. Izzudin datang jauh-jauh dari Magelang. A.. Kalian >_<
Jazakumullah ^_^
![]() |
sepetak foto dan do'a, disertai seonggok boneka pinky kecil -yang kini menemani boneka coklat kecilku- di dalam sebuah tas ungu |
Komentar
Posting Komentar