IJe eL Izzah

    Kemarin, tanggal 13 Oktober 2013 lalu aku mengunjungi rumah simbah di Srandakan, Bantul. Yah, ini adalah keadaannya. Rumah tempatkupulang kala libur beberapa hari luang, aku akan ke sana. Mengunjungi simbah yang berusia hampir 100 tahun, tapi masih suka masak sayur, menggoreng pisang atau telur, mencuci, dan menyapu meski tubuhnya sudah begitu ringkih. Yah, ringkih sekali, hanya terlihat seperti tulang terbungkus kulit. Namun, keadaan beliau yang seperti itu, tak membuatnya untuk hanya berdiam diri saja setiap harinya. Beliau selalu mengingatkan banyak hal, dan suaranya itu sangat keras. Hal itu juga dikarenakan telinganya yang sudah tidak berfungsi dengan baik, atau mulai kurang pendengarannya. Jadi, kalau berbicara dengannya, aku harus teriak, dan menggunakan bahasa jawa. :)   ini bagian depan rumah simbah

     Amanah. Berat juga ternyata dengan kata itu. Aku baru merasakan bagaimana dunia keorganisasian itu ya di tahun ini, tahun 2013. Sebelumnya aku tak pernah berkutat begitu besar dan erat dengan seemilih amanah buah amanah. Tapi tahun ini aku memilih jalan yang lain. Aku mencoba memiliki beban, memikul sebuah harapan bersama dengan yang lainnya.     Aku memilih-milih amanah? Jujur saja, aku memang memilih amanah. Aku memilih satu dari berbagai bidang yang ditawarkan. Aku memilih 2 dari banyak organisasi yang tersedia. Ya, aku memilih.

Donor yuuuk ^_^   DONOR darah, kawan!    Hari ini HIMATIKA FMIPA UNY, khususnya tim Kesejahteraan dan Advokasi (KESRAVO/KEPO 9) 2013 mengadakan Aksi Donor Darah (ADD) sebagai serangkaian Melody, Dies Natalis HIMATIKA ke-1. Agenda ini dilaksanakan sejak pagi hingga pukul 12 siang pada Selasa, 8 Oktober 2013 yang bertepatan dengan tanggal lahirnya Nung (Keluarga KDR-Team HIMATIKA 13) dan Mba Nanda (Ibu sejoli KEPO 9 HIMATIKA 13). Sekitar 38 kantung yang didapat dan  aku menjadi salah satu pengisi kantung-kantung berharga itu.    Kawan, aku mencoba mendaftarkan diri untuk menjadi pendonor di hari sbelumnya. Yah, ini adalah kali pertamaku mendonor. Aku gugup sekali. Aku, seorang anak yang sangat takut melihat jarum dan melihat orang disuntik, memberanikan diri untuk ikut mendonor. Itu luar biasa bagiku. Hal itu dikarenakan aku yang sebelumnya mempunyai penyakit hipertensi atau tekanan darah rendah terancam tidak bisa mendonor. Sedangkan syarat umum ...

Oleh : Atika I. J. (Dipublikasikan dalam majalah HIMATIKA FMIPA UNY th. 2013)  Hari ini kita bercengkerama Bercerita tentang suka dan duka Antara kau, aku, dan mereka Semua tentang kita Tentang hujan yang akan jatuh dari awan ke pelupuk mata

Oleh : Atika I. J. Ciptakan saja kawan Warna pelangimu sendiri di langit cinta Berurai rindu yang menggerilya Memenuhi akar-akar kepala hati yang senantiasa membentuk lengkung bibir Meski tak semua adalah kejujuran

**Sedih bila kuingat tengkaran itu Membuat jarak antara kita Resah tiada menentu hilang canda tawamu Tak ingin aku begini tak ingin begini

    Ini penilaianku tentang solidaritas itu.... Solidaritas itu pun tentang mendoakan negeri Jihad itu, Palestina      "Solidaritas pertamaku untuk negeri-negeri muslim yang bergelimang medan jihad di sana. :)"

Tulisan pertama. Rasanya aku sudah lupa tentang itu. Yang aku ingat, aku sudah senang menulis sejak SD. Aku yang suka iri –untung saja tidak sampai dengki, hehe– melihat temanku bisa menulis puisi, lalu membacakannya di atas panggung saat peresmian gedung baru SD-ku, bahkan menggunakan bahasa inggris. Ugh, aku Cuma bisa melihatnya latihan saja bersama guru bahasa inggrisku. Ih aku Cuma bisa menggerutu –sambil kagum juga sih– melihatnya latihan dengan bahasa inggris. Ya, aku ingin sekali menjadi dirinya saat itu. Tampil di depan teman-tema, guru, pemilik yayasan sekolah, dan terutama orang tua. Pasti itu rasanya membanggakan sekali.

           Seorang pria paruh baya fokus dengan televisi warna 16 inci di hadapannya. Aku hanya bisa menatap punggungnya dengan senyum datar di balik badannya. Tak ada obrolan ringan di antara kami. Setengah jam bersamanya, hanya suara pembaca berita dan wartawan di televisi saja yang terdengar di ruang keluarga ini. Kami saling diam.

 sebagai jawaban ujian semester 2 :D Banyak hal baru yang didapatkan ketika mengikuti perkuliahan Pendidikan Pancasila bersama pak Alif selama satu semester. Pertama dapat mengetahui secara ‘lebih sadar’ bahwa keadaan Indonesia tidak sedamai yang dirasakan saat ini. Sangat banyak permasalahan yang sedang dihadapi Indonesia dan itu berada di berbagai sisi kehidupan negara kita. Mulai dari dunia politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, kesehatan, sains dan teknologi, hingga alam. Mulai dari masalah kecil di dalam sebuah pertemanan atau keluarga hingga masalah yang menyangkut seluruh masyarakat Indonesia dan bahkan hubungan dengan luar negeri. 

 **Butuh Koreksi -_- .. yang bisa memperbaiki, bisa dikomentari yakk :D , nuhun ** Written as Last Assigment English Lesson Mathematics education is not only study about mathematics or language. When learn mathematics educationn with Mr. Marsigit, we learn about mathematics in english too. Besides, Mr. Marsigit explain about how to learn mathematics to kids and what the different of mathematics for kids and for college, and the level of iceberg of mathematics. Iceberg of mathematics are concrete mathematics, model mathematics, model form, and the highest is formla mathematics.

Sejak saat itu, aku menjadi satu di antara 59 orang yang akan mengurusi HIMATIKA FMIPA UNY (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta) 2013. Hwaaa... Jadi salah satu pejuang Kaderisasi bersama Wulandari (wuwu), Kholifatun Nur (nung) , Peni Puji Lestari (Pe'), Anindrio Suryo (Yo'), Ibrohim Aji (Bo'), Helmi Aziz (Mi'), dan sebagai ibu kita, Eprina Eksa (Mbak Ep). Luar biasa, saat itu anak-anak ayam yang ditutup matanya mencari saudara-saudaranya  dan berkumpul di satu titik. nah, ternyata kita si anak-anak ayam hilang adalah punggawa KDR. Semangat teman...! Saat ini sudah satu semester terlewati, berarti sudah setengah periode berlalu. sekarang, mari semangat menjadikan separuh periode ke depan menjadi lebih baik untuk semua warga jurdikmat dan masyarakat... HAMASAH! ^^9 Punggawa KDR HIMATIKA 2013

Atika Izzatul Jannah 12301241002 Pendidikan Matematika 2012 Reflection of Monday, February 25 th 2013             The topic of the day is the problem of mathematics teaching. Mr. Marsigit said, based of teaching is showing atraditional method of teaching and learning of mathematic. The teacher just gave an idea to student like discourse and it’s made the student study passively, bored, and sleepy. Then, if teacher just transfer of knowledge, it look that unconvinced teacher to student.

Atika Izzatul Jannah 12301241002 Pendidikan Matematika 2012 Reflection for Moday, 11 th February 2012 At the time, Mr. Marsigit explained about how to learning english with him at the class and home, and how to clever read, write, and speak in english. He said, he is a facilitator to us to study english. Just, facilitator, and not giving items like we did in school. Mr. Marsigit diveded the value about four points in his class. One, value for duty is fifty percent. Two, value for quizz is thirthy percent. Three, value for inset test and final exam each ten percent. In quizz, Mr. Marsigit diveded it to three points. One, brief answer. Brief answer about using english daily and grammar test, structure test, prepotition test, and etc. The most important  test in brief answer is vocabulary test. Two, reflection at lecturing. Mr. Marsigit wished to make us understanding about english learning the day and can expressing again the items with our self. Three, online ref...